Sabtu, 08 Maret 2014

Teknologi desalinasi israel menciptakan energi hijau di Cina


 Di Cina, instalasi desalinasi baru yang dikembangkan oleh IDE Technologies menggunakan uap dari industri di dekatnya, yang biasanya naik ke udara sebagai asap, untuk menyediakan air yang berharga untuk mendapatkan tenaga listrik dan untuk air minum.

Instalasi-instalasi desalinasi tidak hanya mahal untuk dibangun, tetapi juga bersifat energi intensif. Namun, sebuah instalasi desalinasi baru di Tianjin, Cina, yang terbesar saat ini di China, telah dibangun oleh raksasa desalinasi Israel, IDE Technologies, dan yang menjadi impian seorang ahli ekologi.

CEO dari IDE, Avshalom Felber, mengatakan bahwa instalasi desalinasi baru di China, yang disebut MED IDE (singkatan untuk ‘Multi Effect Distillation’ atau Destilasi Multi Efek) lebih efisien 50 persen daripada fasilitas desalinasi termal lainnya yang beroperasi sekarang ini.

Teknologi MED memungkinkan terjadinya suatu proses di mana air laut dipanaskan oleh uap dan diedarkan melalui sebuah evaporator.  Yang membuat teknik ini "hijau" adalah bahwa teknologi ini memanfaatkan panas limbah industri atau pembangkit tenaga listrik di sekitarnya, yang  menghasilkan air bersih dari panas yang bisanya naik ke udara sebagai asap.  "Tahap pertama proyek Tianjin sudah beroperasi setidaknya sejak tahun lalu, dengan kapasitas 100.000 meter kubik air per hari. Saat ini kami sedang dalam proses pelaksanaan Tahap kedua, untuk mendapatkan tambahan 100.000 meter kubik air.  Saat ini, istalasi ini adalah instalasi desalinasi terbesar di Cina," kata Felber.

IDE Technologies memiliki berbagai pengalaman untuk menyesuaikan solusi demi memenuhi kebutuhan pelanggan:  Perusahaan ini memiliki sekitar 400 instalasi desalinasi di sekitar 35 negara untuk saat ini.  Di Cina, IDE baru saja selesai membangun konstruksi instalasi desalinasi pertama dari beberapa isntalasi yang direncanakan untuk menyediakan air bagi fasilitas baru pembangkit tenaga listrik milik SDIC, sebuah perusahaan milik negara. Terletak sekitar 200 kilometer di sebelah timur laut Beijing, fasilitas SDIC memenuhi peraturan yang ketat di Cina, yang mengharuskan pembangkit listrik baru untuk membangun sumber air mereka sendiri.  Selain itu, 80 persen air desalinasi harus dikhususkan untuk konsumsi umum.

IDE's installation in Tianjin, China

Mencegah timbulnya masalah kekurangan air

"Kekurangan air merupakan isu utama di Cina.  Populasi di Cina bertumbuh, tetapi belum sepenuhnya mencapai populasi yang direncanakan.  Standar hidup menjadi lebih tinggi, bersamaan dengan meningkatnya konsumsi air.  Sekarang ini masih kurang dari seperempat dari konsumsi di negara maju, tetapi dengan asumsi bahwa Cina akan mengejar ketinggalannya, kekurangan air akan menjadi hambatan utama bagi pengembangan ekonominya," kata Felber.

Saat ini, IDE memiliki empat unit berkapasitas 25.000-kubik meter yang terpasang dan sedang merencanakan penambahan empat uit lagi.  Daerah Beijing sangat membutuhkan air, kata Felber, karena menggunakan 1,5 juta meter kubik per hari.  Ia sedang dalam pembicaraan dengan beberapa perusahaan besar sebagai mitra, untuk memperluas bisnis desalinasi lebih jauh ke dalam perekonomian Cina. "Telah terjadi untuk bagian timur laut China, bahwa kekurangan air dalam industri sudah sedemikian rupa sehingga mereka tidak lagi bisa membangun industri baru di sana tanpa membangun sebuah sumber pemasok air.  Jika mereka ingin membangun pembangkit tenaga listrik, mereka membutuhkan air dengan untuk itu," tambahnya.

Instalasi pembangkit tenaga listrik SDIC yang baru akan menghasilkan 4.000 megawatt tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan Tianjin, dengan menggunakan 20 persen dari desalinasi air laut (atau 20.000 meter kubik) untuk ketel uapnya. Yang 80.000 meter kubik selebihnya adalah untuk menyediakan air minum bagi penduduk di sekitarnya.  Dan bukannya mengembalikan air garam ke laut, yang dapat merusak lingkungan laut, instalasi IDE malah mengubahnya menjadi garam meja.

Dari segi biaya energi, satu ton uap biasanya mampu menghasilkan 10 ton air bersih.  Tetapi sebaliknya, sistem IDE bisa menghasilkan 15 ton air dari satu ton uap, yaitu peningkatan efisiensi sebesar 50 persen.  “Sistem kami adalah salah satu solusi yang paling efisien di seluruh dunia," kata Felber, dengan mencatat bahwa istalasi IDE membutuhkan modal dan biaya pemeliharaan yang lebih rendah untuk mengoperasikannya.

Proyek Tianjin adalah terobosan pertama IDE ke Cina. Perusahaan ini sedangf berusaha untuk memperkuat posisinya di Asia, di mana IDE memiliki lebih dari selusin unit yang terpasang - terutama di India, dan yang telah beroperasi selama 15 tahun terakhir ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar